MITRABERITA.NET | Anthony Albanese resmi mengklaim kemenangan dalam Pemilu Australia 2025. Dengan mayoritas suara di tangan, ia siap melanjutkan kepemimpinannya untuk periode kedua.
Pencapaian ini belum pernah terjadi dalam dua dekade terakhir, yang mana seorang Perdana Menteri Australia bisa terpilih dua periode.
Anthony Albanese sebagai PM Australia petahana berdiri tegak, menyatakan kemenangan dengan penuh keyakinan dan semangat, di hadapan para pendukungnya.
“Hari ini rakyat Australia telah memilih nilai-nilai Australia. Untuk keadilan, aspirasi, dan kesempatan bagi semua,” ucapnya lantang, memulai babak baru dalam sejarah politik negeri Kanguru.
Kemenangan Albanese bukan hanya soal angka. Ini adalah simbol dari harapan rakyat yang menginginkan pemerintahan yang berani, adil, dan berakar pada jati diri bangsa.
Di era penuh ketidakpastian global, rakyat Australia memilih untuk percaya pada masa depan, dan pemimpin yang menjanjikan keberanian dalam menghadapi tantangan.
Dalam kampanyenya yang berlangsung selama enam pekan, Albanese menjanjikan langkah-langkah konkret untuk menjawab keresahan masyarakat.
Ia menjanjikan pengembangan energi terbarukan, penanganan krisis perumahan, hingga reformasi sistem kesehatan yang lebih inklusif dan efektif.
Dengan perolehan 81 kursi dari 150 di DPR menurut data Komisi Pemilihan Umum Australia, Partai Buruh mengamankan mayoritas yang solid, mengukuhkan mandat kuat untuk mewujudkan agenda perubahan tersebut.
Dalam pidatonya, Albanese menyentil isu global, termasuk kebijakan tarif impor dari pemerintahan Donald Trump di AS, yang dinilainya merugikan secara ekonomi dan bukan sikap seorang teman.
Ia menegaskan bahwa Australia tak perlu mencari teladan dari luar. Pemerintahannya akan memilih cara Australia.
“Kami bangga dengan siapa kami dan semua yang telah kami bangun bersama di negara ini,” kata Albanese, seperti dilansir CNNIndonesia.com, dikutip dari AFP.
“Kita tidak perlu mengemis, meminjam, atau meniru dari tempat lain. Kita tidak mencari inspirasi dari luar negeri. Kita menemukannya di sini, dalam nilai-nilai dan masyarakat kita,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi penegasan arah baru bahwa Australia di bawah kepemimpinan Albanese akan berdiri tegak dengan identitas dan kekuatannya sendiri.
Peter Dutton, pemimpin Partai Liberal, telah mengakui kekalahannya, membuka jalan bagi transisi politik yang damai dan bermartabat.
Dengan pengakuan ini, Albanese menjadi PM pertama dalam dua dekade terakhir yang terpilih untuk dua masa jabatan berturut-turut.
Editor: Redaksi