PERISTIWA

Akses Terputus, BNPB Kerahkan Helikopter dan Alat Berat Percepat Distribusi Bantuan di Sumbar

×

Akses Terputus, BNPB Kerahkan Helikopter dan Alat Berat Percepat Distribusi Bantuan di Sumbar

Sebarkan artikel ini
BNPB bersama Pemerintah Provinsi Sumbar terus mempercepat penyelamatan warga dan distribusi bantuan ke wilayah terisolir akibat cuaca ekstrem. Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB, Andria Yuferryzal, meninjau langsung penanganan di Malalak Timur, Agam. Foto: Dok. BNPB

MITRABERITA.NET | Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi Sumbar memfokuskan upaya penyelamatan warga serta percepatan distribusi bantuan ke seluruh daerah yang masih terisolir.

Penanganan darurat bencana akibat cuaca ekstrem di Sumatera Barat masih terus dikebut hingga Ahad 30 November 2025. Seperti disampaikan Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB, Andria Yuferryzal, saat meninjau proses penanganan di Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.

Dalam keterangan tertulis BNPB kepada media menjelaskan bahwa pembukaan akses jalan yang tertutup material longsor menjadi prioritas karena jalur tersebut sangat vital bagi mobilitas warga.

“Kita berharap minimal kendaraan roda dua dapat kembali melintas agar aktivitas dan distribusi bantuan berjalan lebih cepat,” ujar Yuferryzal, seperti dikutip MITRABERITA.NET, Senin 1 Desember 2025.

Pemerintah Kabupaten Agam sebelumnya telah mengerahkan dua alat berat. Hari ini BNPB menambah dua unit alat berat tambahan untuk mempercepat pembukaan akses.

Yuferryzal mengakui medan curam dan material longsor yang tebal menjadi tantangan utama bagi tim di lapangan.

Hal senada disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dalam rapat koordinasi tingkat provinsi. Ia menegaskan bahwa percepatan pemulihan sangat bergantung pada penanganan jalur transportasi yang kini banyak terputus.

“Satu-satunya jalur yang bisa dilewati dari Kota Padang menuju kabupaten atau kota terdampak saat ini hanya melalui jalur timur, yakni via Kabupaten Solok. Itu pun dengan kondisi terbatas,” jelas Mahyeldi.

Gubernur juga menekankan bahwa pembukaan akses bukan hanya untuk mobilitas, tetapi menjadi kunci utama bagi kelancaran distribusi logistik serta pemulihan pascabencana.

Dengan kondisi sebagian wilayah masih terisolir, pemerintah daerah memilih memaksimalkan jalur udara. BNPB menyiagakan helikopter untuk pengiriman bantuan selama dua hingga tiga hari ke depan.

Sementara pada Ahad 30 November, helikopter TNI AU telah melakukan dua sorti pengiriman bantuan ke wilayah Kabupaten Agam.

Upaya gabungan ini diharapkan mampu mempercepat penyaluran bantuan dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak dapat terpenuhi secara merata.

Editor: Redaksi

Media Online