GLOBAL

Jet Tempur Pakistan Buatan China Kalahkan Rafale India Buatan Prancis

×

Jet Tempur Pakistan Buatan China Kalahkan Rafale India Buatan Prancis

Sebarkan artikel ini
Jet Tempur Pakistan Buatan China Kalahkan Rafale India Buatan Prancis. Foto: Ilustrasi - Jet Tempur Buatan China

–Keunggulan Teknologi China Bikin Dunia Melongo–

MITRABERITA.NET | Perang mendadak antara India dan Pakistan bukan hanya mengguncang kawasan Asia Selatan, tetapi juga menjadi sorotan dunia. Namun, satu hal yang paling menyita perhatian global adalah kemenangan jet tempur buatan China yang dioperasikan oleh Pakistan atas jet Rafale buatan Prancis milik India.

Konflik bersenjata terbaru antara dua negara bertetangga yang bersenjata nuklir itu pecah secara tiba-tiba dengan eskalasi yang tinggi. Dalam hitungan jam, puluhan jet tempur dikerahkan, rudal saling diluncurkan, dan pertempuran udara meletus di langit yang membentang dari Kashmir hingga Punjab.

Namun di balik semua itu, satu fakta mencolok muncul: jet tempur J-10C buatan China yang digunakan Pakistan berhasil menumbangkan Rafale, jet tempur canggih buatan Prancis yang selama ini menjadi andalan kekuatan udara India.

Militer Pakistan menyatakan bahwa mereka berhasil menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk tiga Rafale, dalam serangkaian dogfight (pertempuran udara jarak dekat) yang berlangsung selama lebih dari satu jam. Pertempuran ini disebut-sebut sebagai yang terbesar sejak bentrokan udara antara kedua negara pada tahun 2019.

“Jet-jet kami beroperasi dengan sangat efisien. Jet tempur J-10C menunjukkan performa luar biasa dan berhasil melumpuhkan pesawat musuh tanpa melanggar batas wilayah udara,” ujar juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, seperti dikutip sejumlah media.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh pertempuran berlangsung di wilayah udara masing-masing negara, dengan rudal-rudal udara ke udara saling diluncurkan dari jarak jauh, kadang-kadang lebih dari 160 kilometer. Hal ini menunjukkan pergeseran taktik, menghindari risiko jatuhnya pilot ke wilayah lawan.

Pengakuan Kekalahan Pertama Jet Rafale

Seorang pejabat tinggi intelijen Prancis yang dikutip CNN mengonfirmasi bahwa setidaknya satu jet Rafale milik India ditembak jatuh oleh Pakistan. Ini menjadi kekalahan tempur pertama yang dikonfirmasi dari jet tempur Rafale, yang selama ini dijual ke berbagai negara dengan klaim kemampuan teknologi mutakhir.

Puing-puing pesawat Rafale dengan nomor seri BS-001 ditemukan di sebuah ladang di Punjab, India, menambah bukti bahwa jet tersebut benar-benar jatuh akibat serangan rudal Pakistan. Rudal yang digunakan dalam serangan ini diduga adalah PL-15E, rudal udara ke udara jarak jauh buatan China.

Konflik ini tak hanya melibatkan India dan Pakistan, tetapi juga membuka babak baru dalam persaingan global antara produsen senjata besar dunia. Di satu sisi ada China dengan jet J-10C dan rudal PL-15E, dan di sisi lain Prancis dan Israel yang memasok Rafale serta drone Harop ke India.

Jet tempur J-10C dilengkapi dengan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) dan sistem senjata mutakhir yang dirancang untuk pertempuran jarak jauh dan kecepatan tinggi. Sementara Rafale dikenal sebagai jet multi-peran dengan teknologi Eropa terbaik.

Namun, pertempuran di langit menunjukkan bahwa dalam kondisi nyata, jet buatan China mampu bersaing bahkan mengalahkan jet buatan Barat yang lebih mahal.

Selain jet tempur, Pakistan juga melaporkan bahwa mereka menjatuhkan 12 drone milik India yang diduga dikirim untuk menyerang sasaran di kota-kota besar seperti Karachi dan Lahore. Drone-drone tersebut termasuk Harop, drone kamikaze buatan Israel Aerospace Industries (IAI), yang berfungsi seperti rudal terbang yang menghantam target setelah melacaknya.

Menurut militer Pakistan, drone-drone tersebut berhasil digagalkan sebelum mencapai target, dan beberapa puing telah dikumpulkan sebagai barang bukti. Pakistan mengecam pengiriman drone tersebut sebagai bentuk “agresi terang-terangan” yang dapat memicu eskalasi lebih lanjut.

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat tajam setelah serangan di wilayah Kashmir yang dikuasai India pada 22 April lalu. Dalam serangan itu, 26 orang tewas, sebagian besar merupakan wisatawan dari komunitas Hindu. India menuduh militan yang didukung Pakistan berada di balik serangan tersebut, namun Islamabad membantah keras.

Sebagai balasan, India meluncurkan Operasi Sindoor, menyerang infrastruktur yang mereka sebut sebagai kamp teroris di wilayah Pakistan. Namun serangan ini memicu respons cepat dari militer Pakistan, termasuk pengaktifan penuh sistem pertahanan udara dan serangan balasan udara.

Ancaman Perang Terbuka?

Dengan kedua negara saling mengklaim keberhasilan dan saling menyalahkan atas eskalasi ini, kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka antara dua negara bersenjata nuklir bakal menjadi kenyataan. Masyarakat internasional pun khawatir dan menyerukan kedua negara untuk menahan diri serta mendorong penyelidikan independen atas insiden di Kashmir.

Namun satu hal yang kini sulit dibantah, bahwa jet tempur buatan China telah menunjukkan taringnya, mengalahkan jet Rafale yang selama ini dianggap sebagai salah satu jet tempur terbaik di dunia.

Kini dunia menanti, apakah ini akan menjadi titik balik dalam peta kekuatan militer global, atau justru awal dari konfrontasi berskala penuh di Asia Selatan.

Editor: Tim Redaksi

Media Online