Hasil Liga Champions: PSG Gembira, Arsenal Menangis Tak Bisa Balikkan Keadaan

Hasil Liga Champions: PSG Gembira, Arsenal Menangis Tak Bisa Balikkan Keadaan. Foto: Instagram @psg

MITRABERITA.NET | Harapan yang membumbung tinggi akhirnya jatuh menghantam bumi. Arsenal datang ke Paris membawa misi remontada, tapi pulang dengan luka yang dalam.

Di hadapan ribuan pendukung Les Parisiens yang bergemuruh di Parc des Princes, Kamis 8 Mei 2025 dini hari WIB, mimpi The Gunners untuk menembus final Liga Champions pupus sudah.

PSG, dengan ketenangan dan ketajaman mematikan, mengunci kemenangan 2-1 dan memastikan langkah ke partai puncak dengan agregat 3-1.

Pertandingan ini bukan sekadar semifinal, tapi sebuah drama megah antara harapan dan kenyataan, antara ambisi dan batas kemampuan.

Arsenal memulai laga dengan agresivitas tinggi, mencoba mengejar defisit satu gol dari leg pertama.

Dalam lima menit, Gabriel Martinelli sudah menggetarkan jantung fans PSG dengan tembakan tajam hasil lemparan panjang Thomas Partey.

Tapi Gianluigi Donnarumma, sang tembok Italia, tampil seperti pahlawan film laga—berkali-kali menggagalkan peluang emas Arsenal.

Martin Ødegaard ikut mencoba peruntungannya, tapi Donnarumma lagi-lagi menunjukkan bahwa malam itu adalah miliknya.

Di bawah tekanan awal, PSG tidak goyah. Justru mereka yang lebih dulu mencetak gol lewat Fabian Ruiz di menit ke-27.

Tembakan setengah voli sang gelandang dari luar kotak penalti menghujam sisi bawah gawang, membuat seluruh stadion meledak dalam euforia. Dari sanalah cerita Arsenal mulai terurai.

Tak lama kemudian, Bradley Barcola hampir menambah luka, tetapi penyelamatan luar biasa David Raya menjaga asa Arsenal tetap menyala, meski tipis.

Babak kedua menjadi panggung terakhir Arsenal untuk menyelamatkan musim. Mereka menekan, mendominasi, dan mencari celah.

Bukayo Saka nyaris menyamakan skor, tapi lagi-lagi Donnarumma tampil sebagai palang pintu kokoh yang tak tertembus.

Petaka datang di menit ke-68, ketika Myles Lewis-Skelly melakukan handball di kotak penalti. Vitinha yang maju sebagai algojo gagal menaklukkan Raya, namun penyelamatan itu tak berarti banyak.

Empat menit kemudian, Achraf Hakimi menari di dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan ke sudut gawang yang tak mampu dibendung. Gol itu seperti belati terakhir yang menembus harapan Arsenal.

Saka sempat memperkecil skor jadi 1-2, tapi waktu tak berpihak pada pasukan Mikel Arteta. Peluit panjang berbunyi, dan mimpi Arsenal terkubur di tanah Paris.

Sementara PSG berpesta, Arsenal terdiam. Satu tim melangkah ke final untuk menghadapi Inter Milan. Satu tim lagi harus menerima bahwa untuk musim ini, mimpi mereka hanya sampai di sini.

Editor: Tim Redaksi