Dominasi mereka semakin menyesakkan bagi publik London ketika fakta tak terbantahkan muncul, untuk pertama kalinya dalam sejarah, PSG berhasil mengalahkan Arsenal.
MITRABERITA.NET | Emirates Stadium menjadi saksi bisu malam penuh luka bagi Arsenal dan para pendukungnya. Di leg pertama semifinal Liga Champions, mimpi Meriam London untuk mendekati partai puncak tergelincir di kaki Ousmane Dembele.
Skor akhir 0-1 untuk Paris Saint-Germain, namun rasa kecewa yang tertinggal bagi Meriam London, jauh lebih besar dari angka di papan skor.
Baru empat menit laga berjalan, Dembele menyayat harapan fans Arsenal dengan sontekannya yang memanfaatkan umpan tarik dari Khvicha Kvaratskhelia.
Gempita di tribun seketika membeku. Sebuah gol cepat yang menjadi mimpi buruk yang sulit disembunyikan oleh Mikel Arteta.
“Kecewa dengan hasilnya. Kami sudah berusaha keras dalam permainan,” ujar Arteta kepada Amazon Prime, berusaha tenang meski sorot matanya tak bisa menyembunyikan kegundahan.
Arsenal sempat mencoba membalas. Mikel Merino sempat membuat Emirates bergemuruh saat mencetak gol kilat di awal babak kedua. Namun harapan itu hancur oleh tinjauan VAR yang menunjukkan posisinya offside.
Drama dan detail kecil inilah yang jadi pembeda di level tertinggi sepakbola dunia saat ini. “Waktu yang tepat, margin, milimeter offside… Itulah margin, itulah levelnya,” kata Arteta lirih.
Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli sempat memberi harapan, tapi di bawah mistar gawang PSG berdiri tembok bernama Gianluigi Donnarumma.
Penyelamatannya atas tembakan jarak dekat Trossard di menit ke-55 adalah simbol betapa tipisnya batas antara harapan dan keputusasaan.
Sementara itu, PSG tampil penuh kendali. Mereka bukan hanya unggul skor, tapi juga mental.
Dominasi mereka semakin menyesakkan bagi publik London ketika fakta tak terbantahkan muncul, untuk pertama kalinya dalam sejarah, PSG berhasil mengalahkan Arsenal.
“Ini malam luar biasa untuk tim… kami mampu beradaptasi dengan baik, saat bertahan maupun menyerang,” kata gelandang PSG, Vitinha, kepada Reuters.
Kemenangan ini juga menandai PSG sebagai penghancur wakil Inggris musim ini. Manchester City, Liverpool, Aston Villa, dan kini Arsenal.
Semuanya merupakan tim tangguh Inggris. Namun ternyata, satu persatu dari mereka tunduk di bawah keperkasaan wakil Prancis tersebut.
Data Statistik:
- Gol: Ousmane Dembele (4’)
- Ball Possession: PSG 53% – Arsenal 47%
- Shots (On Target): PSG 11 (4) – Arsenal 10 (5)
- Pemain Terbaik: Gianluigi Donnarumma
- Catatan Baru: PSG pertama kalinya kalahkan Arsenal dalam sejarah pertemuan antarklub.
Akhirnya, catatan sejarah PSG terukir di London. Arsenal, yang dulu begitu kokoh di hadapan raksasa Prancis, kini goyah.
Masih ada leg kedua di Paris, tapi harapan kini tak lagi berdiri tegak, ia tengah berjuang melawan bayang-bayang ketakutan yang dikirim dari malam dingin di Emirates.
Editor: Tim Redaksi