Global  

BREAKING NEWS: Ulama Besar Dunia Katolik Paus Fransiskus Berpulang

Paus Fransiskus (tengah)- Foto: via BBC

MITRABERITA.NET | Dunia diguncang kabar duka. Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah modern Gereja Katolik, Paus Fransiskus, berpulang pada Senin pagi 21 April 2025, pukul 07.35 waktu Roma.

Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrell, Kamerlengo Vatikan, sosok yang secara resmi memegang kendali administratif Tahta Suci selama masa sede vacante, atau kekosongan kepausan.

“Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya diabdikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” ungkap Farrell dalam pernyataan resminya yang menggema dari Kota Vatikan dan segera menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Paus Fransiskus —bernama lahir Jorge Mario Bergoglio— lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936. Ia mencetak sejarah pada tahun 2013 sebagai Paus pertama dari Amerika Latin dan Paus pertama dari ordo Serikat Yesus (Jesuit).

Dengan gaya kepemimpinan yang sederhana namun menggetarkan nurani, ia menjadi wajah Gereja yang lebih terbuka, peduli terhadap kaum tertindas, dan menjembatani sekat-sekat antar iman.

Sepanjang dua belas tahun masa kepausannya, Paus Fransiskus tampil sebagai suara moral dunia, menyerukan perdamaian di wilayah konflik, membela martabat kaum miskin, serta menyuarakan keadilan ekologis dan sosial dalam dunia yang terpolarisasi.

Ia adalah pemimpin spiritual yang tak hanya berbicara kepada umat Katolik, tetapi juga kepada seluruh umat manusia.

Dalam pernyataannya yang penuh duka, Kardinal Farrell menegaskan warisan besar yang ditinggalkan Paus Fransiskus.

“Ia mengajarkan kita untuk hidup dalam nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama bagi mereka yang termiskin dan paling terpinggirkan.”

Kabar meninggalnya Paus Fransiskus segera disambut dengan dentang lonceng kematian dari Basilika Santo Petrus.

Ribuan umat langsung berkumpul di Lapangan Santo Petrus, banyak yang meneteskan air mata dalam hening doa, sembari bendera Vatikan dikibarkan setengah tiang sebagai simbol duka mendalam.

Di mata dunia, ia bukan sekadar pemimpin agama — ia adalah ulama besar dunia Katolik, juru bicara nurani global, dan penjaga nilai-nilai luhur kemanusiaan.

Pesan-pesannya tentang kasih, pengampunan, dan solidaritas lintas batas akan terus hidup, menjadi suluh dalam dunia yang gelap oleh perpecahan dan ketidakadilan.

“Dengan rasa syukur yang mendalam atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih ilahi yang tak terbatas dan penuh belas kasih dari Allah Tritunggal,” pungkas Farrell.

Kini, dunia berkabung. Tetapi dari duka ini, cahaya warisan Paus Fransiskus akan tetap menyala —sebagai inspirasi yang melampaui zaman, iman, dan batas-batas geografis.