MitraBerita | Kegaduhan hebat melanda acara kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania, saat seorang penembak tak dikenal menyerang calon presiden Amerika Serikat itu.
Insiden tragis ini mengakibatkan kekacauan dan ketegangan yang luar biasa di tengah kampanye politik yang sengit, Sabtu 13 Juli 2024 kemarin, dilansir sejumlah media online.
Donald Trump, yang sedang berpidato di depan ribuan pendukungnya di Amel Convention Center, tiba-tiba tersungkur dan menutup telinganya saat suara tembakan menggema.
Tim keamanan cepat bereaksi, mengevakuasi Trump dari panggung dan membawanya ke tempat yang lebih aman menggunakan mobil dinasnya.
Video yang beredar menunjukkan darah bercucuran di pipi kanan dan telinga Trump, meskipun belum jelas apakah dia menjadi sasaran langsung serangan atau tidak.
Jaksa wilayah Butler County mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan tewas di tempat kejadian, bersama beberapa orang lainnya yang hadir dalam acara kampanye tersebut. Satu orang lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis.
Agen Secret Service, yang bertugas melindungi Trump, berhasil menembak mati penyerang yang diduga sebagai sniper dari posisi tinggi di luar area pertemuan. Senjata AR yang ditemukan di lokasi kejadian menambah misteri tentang motif dan identitas pelaku.
Anthony Gugliemi, juru bicara Secret Service, menegaskan bahwa mantan presiden aman berkat respons cepat dari agen-agen keamanan. Trump sendiri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Secret Service dan pihak penegak hukum atas tindakan cepat mereka dalam mengatasi kejadian ini.
“Yang paling penting, saya ingin menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga orang yang terbunuh dalam pertemuan massa tersebut dan juga kepada keluarga (mereka) yang terluka parah,” kata Trump dalam pernyataannya.
Video dari NBC News merekam momen ketegangan di dalam acara tersebut, dengan lebih dari selusin tembakan yang terdengar sebelum agen-agen keamanan akhirnya menembak mati penyerang. Suara-suara serak memerintahkan evakuasi segera, sementara kerumunan panik berusaha mencari perlindungan.
Insiden ini tidak hanya meninggalkan dampak psikologis yang besar bagi kampanye Trump, tetapi juga memperkuat diskusi nasional tentang keamanan dalam acara politik dan perlindungan terhadap para kandidat.
Sementara penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap latar belakang dan motif penyerangan ini, Amerika Serikat terus berhadapan dengan tantangan keamanan yang semakin kompleks dalam konteks polarisasi politik yang tajam.