Mitraberita.net, DITENGAH krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1998, Presiden BJ Habibie mencatat sejarah dengan berhasil menurunkan nilai tukar dolar AS dari Rp16.800 ke Rp6.550 hanya dalam waktu singkat.
Keberhasilan Presiden Republik Indonesia pengganti Soeharto tersebut menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam masa pemerintahannya yang berlangsung dari Mei 1998 hingga Oktober 1999.
Ketika BJ Habibie menggantikan Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998, Indonesia sedang berada dalam kondisi ekonomi yang sangat buruk. Krisis moneter 1997-1998 menyebabkan nilai tukar rupiah anjlok drastis terhadap dolar AS.
Pada puncaknya, rupiah mencapai Rp16.800 per dolar, inflasi melonjak, banyak bank bangkrut, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah merosot tajam.
Habibie yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden, langsung mengambil langkah cepat dan strategis untuk memulihkan kembali ekonomi Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah menstabilkan nilai tukar rupiah agar daya beli masyarakat bisa kembali pulih.
Untuk mengatasi krisis, Habibie menerapkan berbagai kebijakan yang berani dan efektif, di antaranya melakukan Restrukturisasi Perbankan.
Saat itu, Presiden Habibie membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) untuk menyelamatkan bank-bank yang mengalami krisis likuiditas. Habibie juga Melikuidasi bank bermasalah yang dinilai tidak sehat.
Kedua, BJ Habibie langsung meningkatkan transparansi dan reformasi ekonomi dengan cara menjalankan reformasi ekonomi sesuai arahan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengembalikan kepercayaan investor. Ia juga memperbaiki tata kelola pemerintahan agar lebih transparan dan akuntabel.
BJ Habibie juga menstabilkan keuangan negara. Ia mengendalikan inflasi dengan kebijakan moneter yang lebih ketat, dan mengembalikan kepercayaan pasar dengan kebijakan ekonomi yang lebih terbuka.
Langkah-langkah tersebut terbukti efektif. Hanya dalam waktu beberapa bulan, rupiah yang semula berada di angka Rp16.800 per dolar berhasil menguat hingga Rp6.550 per dolar.
Meskipun masa pemerintahan Habibie relatif singkat, keberhasilannya dalam menstabilkan ekonomi dan menguatkan nilai tukar rupiah memberikan dampak besar bagi Indonesia.
Selain itu, BJ Habibie juga dikenang karena berbagai reformasi politik, seperti kebebasan pers dan persiapan pemilu demokratis pasca-Orde Baru.
Nah, keberhasilan BJ Habibie dalam menurunkan nilai tukar dolar menjadi bukti kepemimpinannya yang visioner di tengah krisis. Ia tak banyak omon-omon atau terlalu banyak pencitraan dalam bertindak.
Hingga kini, pencapaian BJ Habibie tetap dikenang sebagai salah satu momen penting dalam sejarah ekonomi Indonesia, yang berhasil mengembalikan stabilitas ekonomi dan politik dan waktu yang sangat singkat.