LEPPAMI HMI Minta Pemkab Aceh Singkil Perhatikan Tentang Penemuan Artefak Bersejarah

  • Bagikan
LEPPAMI HMI Minta Pemkab Aceh Singkil Perhatikan Tentang Penemuan Artefak Bersejarah. Foto: Dokumen untuk MITRABERITA

MITRABERITA.NET | Penemuan artefak bersejarah dari Kerajaan Singkil yang berada di Kampung Ujung, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, kembali menarik perhatian pemuda Aceh yang peduli pada sejarah dan pariwisata, Tonicko Anggara.

Tonicko yang juga Direktur Utama Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) HMI Cabang Banda Aceh itu mengatakan , ia telah mengunjungi langsung lokasi penemuan artefak tersebut untuk menyaksikan benda-benda bersejarah yang berpotensi menjadi daya tarik wisatawan ke daerah.

Dalam kunjungan tersebut ia mendengarkan langsung penyampaian dari kolektor artefak, Admiller Oey, yang telah menyimpan sekitar 2.500 artefak hasil restorasi dan 3.000 fragmen artefak.

Menurut Tonicko, temuan artefak tersebut sangat sarat akan nilai sejarah yang perlu mendapat perhatian khusus dari Pemkab Aceh Singkil untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Alhamdulillah, kami sudah mengunjungi langsung lokasi artefak-artefak kerajaan Singkil. Ini penemuan luar biasa yang sarat akan nilai sejarah. Jika diberikan perhatian serius oleh Pemkab Aceh Singkil, artefak ini dapat menjadi magnet pariwisata di daerah ini,” ujar Tonicko, Kamis 12 Desember 2024.

Ia menuturkan, Admiller Oey, sebagai kolektor artefak, menjelaskan bahwa dirinya telah menerima banyak kunjungan dari kalangan akademisi, seperti Profesor Sejarah, Arkeolog, hingga Sejarawan, yang mengagumi nilai historis dari benda-benda itu.

Namun, ia merasa kecewa dengan kurangnya perhatian dari Pemkab Aceh Singkil untuk melestarikan dan mengelola temuan ini secara serius. Selama ini, ia sendiri yang menanggung biaya pencarian, perawatan, dan restorasi artefak tersebut.

“Sudah banyak pihak yang tertarik dengan situs bersejarah ini, namun perhatian dari pemerintah daerah masih minim. Saya berharap Pemkab Aceh Singkil bisa lebih serius dalam menangani penemuan ini demi kelestarian sejarah dan potensi pariwisata daerah,” ungkap Admiller Oey.

Tonicko juga mengungkapkan keprihatinannya atas kurangnya dukungan pemerintah daerah terhadap penemuan ini. Menurutnya, perhatian yang serius dari Pemkab Aceh Singkil tidak hanya akan melestarikan budaya dan sejarah, tetapi juga dapat meningkatkan daya tarik pariwisata, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Aceh Singkil.

“Penemuan ini berpotensi besar untuk mengangkat pariwisata Aceh Singkil. Pemerintah daerah seharusnya memberikan perhatian khusus agar situs bersejarah ini bisa menjadi ikon wisata baru yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara,” kata Tonicko.

Tonicko berharap Pemkab Aceh Singkil menindaklanjuti penemuan ini dengan serius. Ia meyakini bahwa pengelolaan yang baik akan membawa kemajuan bagi sektor pariwisata dan ekonomi daerah, sekaligus menjaga warisan sejarah Kerajaan Singkil agar tetap lestari.

“Dengan mengembangkan sektor pariwisata yang berbasis pada sejarah dan budaya, Aceh Singkil dapat menjadi destinasi wisata yang lebih maju dan berkelanjutan di masa depan,” tutup Tonicko.

  • Bagikan