Sadis! Penagih Hutang Dibunuh dan Dibakar di Tumpukan Sampah

  • Bagikan
Rumah terduga pelaku pembunuhan karyawan koperasi di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, Jumat (5/7/2024) (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

MitraBerita | Kasus pembunuhan yang menggemparkan terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat, setelah RN dan istrinya, YE, diamankan pihak kepolisian atas tuduhan membunuh FRA, seorang penagih utang dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Seperti dilansir Kompas.com, FRA dilaporkan hilang sejak 26 Juni 2024, setelah melakukan penagihan terhadap utang sebesar Rp 10 juta kepada kedua pelaku. Kematian tragis FRA terungkap setelah jasadnya ditemukan di lokasi pembuangan sampah di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota.

Pembunuhan itu terkuak ketika salah satu pelaku meminta teknisi CCTV untuk menghapus rekaman CCTV yang merekam kedatangan korban ke rumah mereka. Dari rekaman tersebut terlihat bahwa korban datang ke rumah pelaku sebelum kehilangan kontak.

Dalam kronologi kejadian, pelaku diketahui memukul korban hingga tidak sadarkan diri, lalu menyimpan tubuh korban dalam sebuah karung sebelum membakarnya di tempat pembuangan sampah di dekat rumah mereka.

YE dan RN tinggal di sebuah rumah tak layak huni di Nagari Guguak VIII Koto, yang terletak di area pertanian warga. Rumah berukuran 2×3 meter tersebut terbuat dari kayu dan papan dengan atap terpal biru, berdampingan dengan rumah semi permanen dari program bantuan pemerintah.

Radi, seorang warga sekitar, mengungkapkan kejutan dan kekecewaannya atas perbuatan yang dilakukan oleh RN dan YE. Menurutnya, pasangan tersebut dikenal sebagai tetangga yang baik-baik dan tidak ada yang menduga mereka akan melakukan kejahatan sekeji ini.

Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf, menyatakan bahwa kedua pelaku telah diamankan dan proses penyelidikan masih berlangsung.

“Kedua terduga pelaku sudah kita amankan ke Mapolres dan masih dalam proses pemeriksaan. Kami juga telah mengirim tim untuk mengidentifikasi korban dan ke lokasi kejadian,” ujar Kapolres.

Proses penyelidikan dan pemeriksaan terhadap kedua pelaku masih berlanjut untuk mengungkap seluruh kronologi pembunuhan yang tragis ini.

Kepolisian akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut terkait motif pembunuhan yang telah menggegerkan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota ini.

  • Bagikan