MitraBerita | Pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Banda Aceh nomor urut 2 Cek Zainal-Mulia Rahman, menyampaikan visi dan misi mereka dalam debat perdana yang digelar di Amell Convention Hall Blang Oi Banda Aceh, Rabu malam, 30 Oktober 2024.
Cek Zainal yang juga mantan Wakil Walikota periode 2017-2022 mengatakan, saat ini dirinya maju melalui jalur independen bersama Mulia Rahman.
“Atas dorongan dan dukungan penuh masyarakat Kota Banda Aceh, kami tidak diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik, tapi oleh koalisi masyarakat yang menginginkan perubahan nyata bagi kota ini,” ungkapnya.
Adapun visi pasangan tersebut yaitu menjadikan Kota Banda Aceh yang bermartabat untuk semua. “Kami berkomitmen mewujudkan Banda Aceh yang kondusif, dimana setiap warga merasa aman, nyaman, dan sejahtera,” kata Cek Zainal.
Ia menegaskan, pasangan nomor urut 2 adalah cerminan dari koalisi rakyat, yang mengajukan pemimpin yang arif, bijaksana, dan mulia, untuk masa depan Banda Aceh yang bermartabat.
“Untuk itu kami berkomitmen mengintegrasikan nilai-nilai syariat Islam dalam setiap kebijakan publik dengan menghidupkan program magrib mengaji, dan penguatan Syariat Islam berbasis gampong,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa dialog akan menjadi pilar utama dalam membangun keharmonisan antar dan inter umat beragama di Kota Banda Aceh ke depan.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa pihaknya juga punya program sekolah gratis, program beasiswa dan pelatihan serta kesejahteraan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“Program magang bagi generasi muda dan akses permodalan juga akan kami hadirkan untuk mempersiapkan warga memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang tepat,” katanya.
Pasangan calon dari jalur independen itu juga berjanji menurunkan tarif PDAM, penurunan tarif retribusi sampah, penurunan pajak usaha, penyediaan tanah pemakaman umum untuk warga Kota Banda Aceh, home industri untuk perempuan, tower dhuafa hingga rumah dhuafa.
“Setiap keputusan dan penggunaan anggaran akan dilakukan secara terbuka kepada publik. Gaya pemerintahan kami dalam penegakan hukum juga bersifat edukatif dan tanpa diskriminatif,” pungkasnya.