EKONOMI & BISNISNASIONAL

Menteri Pertanian: Produksi Beras Meningkat 4,17 Juta Ton

×

Menteri Pertanian: Produksi Beras Meningkat 4,17 Juta Ton

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Merauke, Ahad, 3 November 2024. Foto: Humas Kementerian Pertanian

MITRABERITA.NET | Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan capaian signifikan sektor pertanian nasional, khususnya pada peningkatan produksi beras. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia meningkat sebesar 4,17 juta ton, bahkan melampaui target yang telah ditetapkan Presiden.

Capaian tersebut disampaikan Mentan Amran dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa peningkatan produksi ini menjadi sinyal kuat menuju swasembada pangan nasional.

“Produksi beras meningkat 4,17 juta ton. Insyaallah dua minggu kemudian kita bisa umumkan Indonesia swasembada pangan dan tercepat mencapai swasembada pangan di tanggal 1 Januari,” ujar Mentan Amran.

Seiring dengan peningkatan produksi, stok beras nasional juga tercatat berada pada level tertinggi sepanjang sejarah modern Indonesia. Mentan Amran menyebut, hingga akhir tahun 2025 stok beras diperkirakan mencapai 3,7 juta ton, jauh lebih tinggi dibandingkan capaian sebelumnya.

“Stok kita mulai tahun 1969 sampai 2025, insyaallah di akhir tahun mencapai 3,7 juta ton. Dulu tahun 1984 stok kita 3 juta ton dan penduduk saat itu hanya 161 juta. Sekarang penduduk 286 juta, stok kita 3,7 juta ton,” paparnya.

Selain beras, pemerintah juga mencatat kemajuan signifikan di sektor pupuk. Volume pupuk nasional meningkat hingga 700 ribu ton, sementara harga pupuk justru turun sekitar 20 persen tanpa menambah beban anggaran negara.

“Pupuk kita volumenya bertambah 700 ribu ton, harganya turun 20 persen. Revitalisasi sudah berjalan dua bulan. Ini tidak menambah anggaran, hanya merubah regulasi yang ada,” jelas Mentan Amran.

Peningkatan produksi beras, ketersediaan stok yang kuat, serta perbaikan tata kelola pupuk tersebut dinilai menjadi fondasi penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di tengah berbagai tantangan, termasuk dampak bencana alam.

Editor: Redaksi

Media Online