PERISTIWAUTAMA

Kampung Uyem Beriring Masih Terisolasi: 1.800 Warga Gayo Lues Krisis Logistik Akibat Banjir Besar

×

Kampung Uyem Beriring Masih Terisolasi: 1.800 Warga Gayo Lues Krisis Logistik Akibat Banjir Besar

Sebarkan artikel ini
Ribuan warga Tripe Jaya di Gayo Lues masih terisolasi setelah banjir besar merusak Kampung Uyem Beriring dan Kampung Pasir. Luapan sungai akibat hujan ekstrem memutus akses dan memporak-porandakan permukiman. Foto: Dok. MB

MITRABERITA.NET | Ribuan warga di Kecamatan Tripe Jaya, Kabupaten Gayo Lues, hingga kini masih terisolasi setelah banjir besar melanda Kampung Uyem Beriring dan Kampung Pasir.

Luapan sungai akibat intensitas hujan ekstrem beberapa hari terakhir membuat dua kampung yang berada tepat di bantaran sungai tersebut porak-poranda dan terputus dari akses luar.

Safrijal Ahmad, warga setempat, menjelaskan banjir kali ini menjadi yang terparah dalam puluhan tahun terakhir.

Air bah tak hanya merendam permukiman, tetapi juga menggerus sebagian besar area kampung hingga mendekati rumah-rumah warga.

“Puluhan tahun tinggal di sini, tidak pernah separah ini. Jika hujan lebat kembali turun, kondisi kampung bisa semakin berbahaya,” ujarnya, pada Ahad 30 November 2025.

Kondisi warga kini semakin memprihatinkan. Sebanyak 1.800 jiwa terpaksa mengungsi karena permukiman mereka tak lagi aman.

Namun para pengungsi belum menerima bantuan sama sekali akibat jalan yang putus total serta melebar­nya sungai yang kini mencapai 150 hingga 200 meter, membuat wilayah tersebut sepenuhnya terisolasi.

Safrijal menyebut persediaan makanan sudah habis. “Warga hanya makan pisang dan kelapa untuk bertahan hidup. Jika tidak ada bantuan dalam dua atau tiga hari ke depan, kami khawatir kondisi anak-anak dan lansia akan sangat kritis,” tuturnya.

Tragedi ini juga menelan korban jiwa. Seorang warga meninggal setelah terseret arus ketika mencoba menyeberangi sungai untuk mencari makanan.

Warga Uyem Beriring dan Kampung Pasir berharap pemerintah segera mengirimkan bantuan darurat dan membuka akses menuju Tripe Jaya sebelum situasi berkembang menjadi bencana kemanusiaan.

Editor: Redaksi

Media Online