EKONOMI & BISNIS

Ayah Krin Sambut Kunjungan Mualem: Pulo Aceh Siap Menjadi Kawasan Investasi Strategis

×

Ayah Krin Sambut Kunjungan Mualem: Pulo Aceh Siap Menjadi Kawasan Investasi Strategis

Sebarkan artikel ini
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) bersama CEO Blackstone Malaysia, Datin Seri Vie Shantie Khan, saat mengunjungi Pulau Breuh, Kamis 20 November 2025. Foto: Dok. MB

MITRABERITA.NET | Kunjungan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), ke Pulau Breueh pada Kamis 20 November 2025 mendapat sambutan positif dari Panglima Muda Pulo Aceh, Shadiqin atau yang akrab disapa Ayah Krin.

Ia menilai kehadiran Mualem bersama CEO Blackstone Malaysia, Datin Seri Vie Shantie Khan, merupakan sinyal kuat bahwa Pulo Aceh mulai dilirik sebagai kawasan strategis untuk investasi jangka panjang.

Ayah Krin menyebut kunjungan tersebut bukan hanya membawa harapan baru bagi masyarakat, tetapi juga membuka babak baru dalam pembangunan Pulo Aceh sebagai kawasan kepulauan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Kami sangat mengapresiasi kedatangan Pak Gubernur. Ini bukti bahwa pemerintah serius melihat potensi besar Pulo Aceh. Selama ini kami menunggu hadirnya perhatian nyata, dan hari ini masyarakat melihat langsung komitmen itu,” ujar Ayah Krin, Sabtu malam 22 November 2025.

Menurut Ayah Krin, Pulau Breueh dan kepulauan sekitarnya menyimpan kekayaan yang belum tergarap maksimal, mulai dari sektor perikanan, wisata bahari, hingga peluang investasi yang dapat membawa dampak ekonomi luas.

Meski demikian, ia menekankan bahwa potensi tersebut membutuhkan penataan yang tepat dan konsisten.

“Investasi boleh masuk, tapi harus berpihak pada masyarakat. Infrastruktur dasar seperti pelabuhan, air bersih, listrik, dan akses komunikasi harus menjadi prioritas. Jangan sampai investasi datang, tapi rakyat tetap tertinggal,” katanya.

Ayah Krin menyambut baik rencana-rencana yang disampaikan Mualem selama kunjungan, termasuk pengembangan Pelabuhan Perikanan Ulee Paya dan eksplorasi wisata Pantai Balu di Gampong Gugop.

Namun, ia juga mengingatkan agar kebijakan pembangunan tidak hanya berorientasi pada investor, tetapi tetap berakar pada kebutuhan masyarakat lokal.

“Kami siap bersinergi. Tapi pemerintah dan investor harus melibatkan masyarakat dalam setiap proses. Jangan ada pembangunan yang meminggirkan warga, karena kami adalah bagian dari tanah ini sejak awal,” tegasnya.

Ayah Krin juga menyoroti kekayaan alam Pulau Breueh yang memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Keindahan garis pantai, laut yang jernih, dan kekayaan bawah laut dinilai sangat potensial untuk dikembangkan secara berkelanjutan.

“Saya melihat Pantai Balu, Pantai Gugop, dan beberapa titik lain sangat layak menjadi ikon wisata Aceh. Tapi pengembangannya harus ramah lingkungan dan tidak merusak keseimbangan alam,” ujarnya.

Dengan semangat masyarakat yang tinggi serta mulai hadirnya perhatian pemerintah, Ayah Krin optimistis Pulo Aceh bisa berkembang menjadi kawasan unggulan Aceh.

“Kami di Pulo Aceh tidak meminta sesuatu yang berlebihan. Yang kami butuhkan hanya kesempatan, dukungan, dan kebijakan yang tepat. Selebihnya kami siap bekerja keras. Pulo Aceh siap berlari menuju masa depan,” tutupnya.

Kunjungan Mualem bersama investor Malaysia itu menjadi momentum penting dalam membuka pintu-pintu kerja sama baru, sekaligus menunjukkan bahwa Pulo Aceh kini menjadi salah satu prioritas pembangunan Aceh ke depan.

Penulis: Hidayat Pulo | Editor: Redaksi

Media Online