MITRABERITA.NET | Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas hadirnya RSU Putri Bidadari Aceh, rumah sakit modern yang diharapkan menjadi tonggak baru pelayanan kesehatan di wilayah Aceh Besar.
Dalam sambutannya pada acara Grand Opening yang turut dihadiri oleh Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, Bupati Aceh Besar itu menilai rumah sakit ini sebagai bukti nyata kemajuan daerah yang selama ini sangat membutuhkan fasilitas kesehatan lengkap di luar Banda Aceh.
“Hari ini saya sangat bahagia. Masyarakat Aceh Besar kini memiliki rumah sakit dengan fasilitas yang luar biasa,” ujarnya penuh semangat.
Syeh Muharram –sapaan akrab Muharram Idris– menjelaskan, Aceh Besar memiliki wilayah luas mencapai hampir 3.000 km² dengan 23 kecamatan dan 603 gampong.
Karena itu, keberadaan rumah sakit di Kecamatan Darul Imarah akan sangat membantu masyarakat memperoleh layanan kesehatan tanpa perlu menempuh perjalanan jauh.
Selain menyoroti pembangunan fasilitas kesehatan, Syech Muharram juga mengajak masyarakat Aceh, khususnya para perantau sukses, agar kembali dan berinvestasi di tanah kelahiran.
“Aceh tidak akan maju tanpa kebersamaan. Orang India sukses karena mereka kembali dan membangun negeri sendiri. Saya berharap orang Aceh yang sukses di luar mau kembali ke sini,” serunya di hadapan tamu undangan.
Bupati menegaskan komitmennya untuk terus menarik minat pengusaha agar berinvestasi di Aceh Besar, terutama di sektor-sektor sosial seperti rumah sakit dan pendidikan.
“Kita ingin rumah sakit ini tidak hanya jadi tempat berobat, tetapi juga membuka lapangan kerja, mendukung UMKM, dan memberi dampak sosial nyata,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Wali Nanggroe Aceh Tgk. Malik Mahmud Al Haythar memberikan apresiasi tinggi terhadap berdirinya RSU Putri Bidadari Aceh. Ia menyebut, kehadiran rumah sakit ini menjadi simbol kemandirian Aceh di sektor pelayanan publik.
“Saya akan membujuk para pengusaha Aceh yang sukses di luar daerah agar mau berinvestasi di sini. Aceh tidak boleh terus dikenal sebagai daerah termiskin,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSU Putri Bidadari Aceh, H. Firmansyah, SE, menuturkan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut merupakan wujud cinta keluarga terhadap tanah kelahiran.
Ia mengungkapkan, pembangunan RSU ini rampung hanya dalam enam bulan dan dilengkapi fasilitas modern melebihi rumah sakit sejenis di Sumatera Utara.
“RSU ini bukan sekadar bangunan, tetapi simbol pelayanan dengan hati. Tahun depan, kami akan membuka layanan operasi jantung agar masyarakat Aceh tak perlu lagi berobat keluar daerah,” ujarnya.
Acara peresmian berlangsung meriah dan penuh haru, disaksikan oleh Asisten III Sekda Aceh Drs. Muhammad Diwarsyah, unsur Forkopimda Aceh, Ketua TP-PKK Hj. Rita Mayasari, para Kepala SKPA dan OPD, serta ratusan masyarakat.
Kehadiran RSU Putri Bidadari Aceh diharapkan menjadi awal kebangkitan pelayanan kesehatan di Aceh Besar, sekaligus pemicu semangat investasi sosial untuk kemajuan daerah di masa depan.
Editor: Redaksi













