MITRABERITA.NET | Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh resmi memiliki alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla baru, yang siap memperkuat layanan diagnostik modern bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya.
Plh Direktur RSUDZA, dr. Arifatul Khorida, dalam acara serah terima alat tersebut, di Gedung Onkologi RSUDZA, Rabu 8 Oktober 2025, menjelaskan bahwa pengadaan alat canggih ini merupakan hasil perjuangan panjang yang telah direncanakan sejak lama.
“Alat MRI sebelumnya sudah berusia lebih dari 15 tahun. Alhamdulillah kini alat baru sudah berfungsi sebagian dan akan segera beroperasi penuh. Kami berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada RSUDZA,” ujarnya.
Menurut Arifatul, keberadaan alat MRI 1,5 Tesla akan meningkatkan ketepatan diagnosis, mempercepat pelayanan medis, dan memperluas cakupan pemeriksaan bagi pasien dengan berbagai kondisi kesehatan.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Hibah dan Pinjaman Luar Negeri/Manager PMU Sihren, Aderia Rintani, menegaskan bahwa pengadaan alat ini merupakan hasil kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak rumah sakit.
“Ini bukan sekadar seremoni. Kami juga menanggung biaya pemeliharaan alat selama lima tahun agar operasionalnya optimal. Namun, tantangan sesungguhnya adalah memastikan alat ini digunakan secara efektif dengan dukungan SDM yang kompeten,” ujar Aderia.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam menyiapkan tenaga ahli radiologi dan teknisi medis melalui program pelatihan serta beasiswa.
“Kami berharap pemerintah daerah berkolaborasi dalam menyiapkan tenaga terlatih agar investasi besar ini benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh,” tambahnya.
Dengan hadirnya MRI 1,5 Tesla ini, RSUDZA Banda Aceh meneguhkan posisinya sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah barat Indonesia yang terus berkomitmen memberikan layanan kesehatan unggul, modern, dan berbasis teknologi.
Editor: Redaksi