MITRABERITA.NET | Venezuela menuding Amerika Serikat (AS) melakukan provokasi militer setelah lima jet tempur siluman F-35 tertangkap radar memasuki wilayah udaranya, pada Kamis 2 Oktober 2025.
Pemerintah di Karakas menilai manuver yang dilakukan oleh militer AS itu sebagai upaya sengaja untuk memicu konflik berskala besar di Venezuela.
Pemerintah Venezuela pun mengutuk keras tindakan provokatif Amerika Serikat setelah sistem pertahanan udaranya mendeteksi lima jet tempur siluman F-35 melintas di wilayah udara Maiquetia dengan kecepatan 400 knot di ketinggian 35.000 kaki.
Insiden itu terjadi pada Kamis 2 Oktober 2025, dan diumumkan secara resmi oleh Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino Lopez, pada Jumat 3 Oktober 2025.
“Ini bukan penerbangan rutin. Ini aksi provokatif. Mereka mencoba menunjukkan kekuatan, tetapi Venezuela tidak akan gentar,” tegas Lopez dalam keterangannya, , seperti dilansir iNews.id.
Menurutnya, pelanggaran tersebut mengancam kedaulatan nasional dan berisiko menimbulkan perang jika salah satu pihak melakukan kesalahan perhitungan.
Keberadaan jet-jet AS itu juga dilaporkan disaksikan pilot maskapai internasional yang sedang melintas di atas Laut Karibia.
“Kami belum pernah melihat pengerahan semacam ini sebelumnya. Mereka sengaja datang untuk mengintimidasi, tapi kami siap menghadapi apa pun,” tambahnya.
Ketegangan ini muncul di tengah laporan NBC News bahwa Washington tengah mempertimbangkan opsi serangan militer terbatas terhadap kartel narkoba di Venezuela.
Manuver F-35 yang memasuki kawasan Karibia dinilai analis sebagai bagian dari persiapan operasi tersebut. Hingga kini, Departemen Pertahanan AS belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan Caracas.
Namun para pengamat menilai pergerakan jet tempur canggih AS itu mengirimkan sinyal eskalasi militer yang berpotensi mengguncang stabilitas kawasan Karibia.
Editor: Redaksi