GLOBAL

Puluhan Pasukan Pengawal Presiden Turki Erdogan Tiba-Tiba Keracunan

×

Puluhan Pasukan Pengawal Presiden Turki Erdogan Tiba-Tiba Keracunan

Sebarkan artikel ini
Puluhan Pasukan Pengawal Presiden Turki Erdogan Tiba-Tiba Keracunan. Foto: Reuters - Ilustrasi

MITRABERITA.NET | Kejadian mengejutkan menimpa barisan pengawal Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Puluhan anggota pasukan keamanan dilaporkan mengalami keracunan massal saat bertugas mengawal Erdogan di Kota Ahlat, Provinsi Bitlis, pada Selasa 26 Agustus 2025.

Disadur dari iNews.id, Rabu 27 Agustus 2025, insiden itu terjadi ketika para petugas yang menjadi bagian dari tim pengamanan kepresidenan menyantap ransum lapangan.

Tak lama setelah makan, sejumlah anggota pengawal mengeluh mual dan pusing sebelum akhirnya bertumbangan satu per satu. Situasi darurat pun tak terelakkan.

Para korban segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pihak medis memastikan sebagian besar mengalami keracunan makanan, namun beruntung tidak ada laporan kondisi kritis.

“Semua personel telah mendapat perawatan medis. Gejala mereka relatif serupa, mulai dari mual, muntah hingga pusing. Tidak ada yang dalam kondisi membahayakan jiwa,” ujar seorang pejabat kesehatan setempat.

Otoritas keamanan menyebut keracunan diduga kuat dipicu oleh makanan ransum yang sudah rusak. Meski begitu, penyelidikan resmi tetap dilakukan untuk memastikan sumber makanan dan penyebab utama.

“Penyelidikan sedang berlangsung untuk melacak dari mana makanan itu berasal dan bagaimana bisa sampai rusak. Kami tidak mau mengambil risiko sekecil apa pun, mengingat ini menyangkut keamanan presiden,” ungkap pejabat pemerintah.

Sementara itu, Presiden Erdogan tetap melanjutkan agenda rapat dan kunjungannya di Ahlat sesuai jadwal. Pihak kepresidenan menegaskan insiden ini tidak memengaruhi aktivitas resmi presiden.

Meski begitu, peristiwa ini menjadi sorotan publik Turki. Keracunan massal di tubuh pasukan pengawal presiden dinilai sebagai sinyal rapuhnya pengawasan logistik di barisan keamanan paling elite negara itu.

Editor: Tim Redaksi

Media Online