DINAMIKA

Wali Nanggroe: Dua Dekade Damai Harus Jadi Titik Balik Menuju Aceh Sejahtera

×

Wali Nanggroe: Dua Dekade Damai Harus Jadi Titik Balik Menuju Aceh Sejahtera

Sebarkan artikel ini
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (kiri) bersama Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Malik Mahmud Al-Haythar (kanan). Foto: Adpim Setda Aceh

MITRABERITA.NET | Peringatan dua dekade Hari Damai Aceh tidak hanya menjadi momentum refleksi perjalanan panjang perdamaian, tetapi juga titik balik bagi seluruh pihak untuk menghadirkan kesejahteraan yang nyata bagi rakyat.

Hal itu disampaikan oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, dalam sambutannya pada puncak peringatan 20 Tahun Hari Damai Aceh di Balai Meuseuraya, pada Jumat 15 Agustus 2025.

“Peringatan dua dekade Perdamaian Aceh harus kita jadikan sebagai titik balik untuk menghadirkan kesejahteraan rakyat. Pimpinan Pemerintah Aceh, baik eksekutif maupun legislatif, harus lebih terbuka dan transparan dalam menjalankan roda pemerintahan serta bekerja sebaik-baiknya untuk seluruh rakyat Aceh,” tegas Wali Nanggroe.

Yang Mulia juga mengajak semua pihak memperkuat kembali semangat kolektif untuk menjadikan Aceh sebagai daerah yang damai, berdaulat, serta bermartabat.

“Mari kita jadikan momentum ini untuk meneguhkan kembali cita-cita, menuju Aceh yang sejahtera, kuat, dan bermartabat,” tambahnya.

Puncak peringatan dua dekade damai ditandai dengan prosesi pelepasan merpati putih di pelataran Balee Meuseuraya Aceh, sebagai simbol perdamaian yang harus terus dijaga.

Prosesi ini dilakukan oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf bersama Wali Nanggroe serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Plt Sekda Aceh M. Nasir, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, sejumlah mantan gubernur Aceh, perwakilan NGO dan LSM, serta tamu undangan lainnya.

Peringatan ini semakin menegaskan bahwa perdamaian Aceh tidak hanya soal menghentikan konflik, tetapi juga bagaimana menghadirkan pembangunan, kesejahteraan, dan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Editor: Tim Redaksi

Media Online