GLOBAL

Banjir Bandang di Pakistan, 300 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

×

Banjir Bandang di Pakistan, 300 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Dampak banjir bandang di Pakistan (AFP/Mehboob Ul Haq)

MITRABERITA.NET | Banjir bandang yang melanda wilayah Pakistan, Kashmir, dan Nepal menelan korban jiwa lebih dari 300 orang hingga Jumat 15 Agustus 2025 waktu setempat.

Hujan deras yang memicu longsor dan aliran lumpur besar-besaran disebut para ahli sebagai dampak nyata dari perubahan iklim yang kian parah.

Pemerintah Pakistan melaporkan, di bagian barat laut Pakistan sedikitnya 203 orang meninggal hanya dalam 24 jam terakhir. Situasi diperparah dengan runtuhnya rumah rumah dan jalan yang tertutup lumpur.

Departemen Meteorologi Pakistan bahkan mengeluarkan peringatan banjir bandang untuk wilayah Khyber Pakhtunkhwa, sambil mengimbau warga menjauhi sungai dan lokasi wisata.

“Ketika hujan semakin deras, saya merasa seperti terjadi gempa bumi – seluruh tanah berguncang,” tutur seorang warga Pakistan utara, Farhad Ali, yang menyaksikan langsung banjir bandang meluluhlantakkan desanya.

Ia menceritakan ketika lumpur dan batu-batu besar menerjang deras melalui sungai di dekat rumahnya.

Di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan, pemerintah setempat melaporkan delapan korban jiwa, termasuk enam anggota keluarga yang tertimbun reruntuhan rumah.

Sementara itu, di Kashmir yang dikelola India, banjir merenggut nyawa 60 orang, dengan lebih dari 200 orang masih hilang di Kota Chashoti.

Di Nepal, laporan resmi menyebut 41 orang meninggal dunia dan 121 lainnya mengalami luka-luka akibat banjir dan tanah longsor.

Fenomena hujan deras mendadak atau cloudburst yang mengguyur kawasan pegunungan Himalaya diduga menjadi pemicu utama bencana ini.

Intensitas hujan mencapai lebih dari 100 milimeter hanya dalam waktu satu jam, menghancurkan jalanan, menumbangkan bangunan, serta menghanyutkan kendaraan.

Para ahli memperingatkan tren hujan ekstrem di kawasan Asia Selatan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim global.

Tim penyelamat di Pakistan, India, dan Nepal masih berjibaku mengevakuasi korban di tengah kondisi medan yang sulit dijangkau.

Hingga kini, ribuan warga dievakuasi dari daerah rawan, sementara ratusan lainnya masih dinyatakan hilang.

Sumber: CNNIndonesia.com | Editor: Redaksi

Media Online