MITRABERITA.NET | Menyusui sering dipandang hanya sebagai proses memberi ASI, padahal bagi seorang ibu, ini juga soal menjaga stamina, kesehatan, dan kebugaran tubuh.
Mitos yang berkembang di masyarakat sering membuat ibu baru takut kehilangan bentuk tubuh, atau sebaliknya, rela melakukan diet ketat demi kembali langsing. Di tengah kerancuan itu, dr. Marisa, M.Gizi., Sp.GK, hadir memberi pencerahan.
Dalam edukasi bertema “Tetap Sehat dan Langsing Selama Menyusui” di Aula RSUD dr. Zainoel Abidin, pada Senin 4 Agustus 2025, dokter spesialis gizi klinik ini menegaskan bahwa menyusui secara alami membantu membakar kalori.
“Proses menyusui membakar hingga 500 kkal per hari, setara dengan jogging selama 60 menit. Jadi, langsing saat menyusui itu sangat mungkin, asal dilakukan dengan cara yang benar,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan bahaya dari diet ekstrem yang kini marak di media sosial, seperti diet rendah karbohidrat atau diet hanya minum jus.
Menurutnya, metode seperti itu berisiko menyebabkan lactational ketoacidosis, kondisi langka tapi serius yang bisa membahayakan ibu dan bayi.
“Banyak yang lupa, saat menyusui kebutuhan gizi ibu justru meningkat, bukan sebaliknya,” tambahnya.
dr. Marisa menganjurkan ibu menyusui untuk mengatur pola makan seimbang yang mencakup karbohidrat kompleks, protein berkualitas, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
Ia juga menekankan pentingnya minum cukup air serta menghindari camilan ultra-proses yang tinggi gula dan lemak trans. “Sehat adalah prioritas utama, langsing hanyalah bonus,” tegasnya.
Olahraga ringan juga menjadi bagian dari resepnya. Bagi ibu yang baru melahirkan secara normal, aktivitas fisik bisa dimulai setelah 6-8 minggu, sementara pasca operasi caesar sebaiknya menunggu hingga 8-10 minggu.
“Tak perlu langsung ikut kelas gym. Jalan kaki, yoga ringan, atau senam peregangan sudah sangat baik untuk memulihkan otot dan membakar kalori,” ujarnya.
Edukasi ini digelar oleh RSUDZA bekerja sama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Aceh, diikuti puluhan peserta dari kalangan ibu muda, tenaga kesehatan, dan mahasiswa.
Acara berlangsung hangat, dengan sesi tanya jawab interaktif yang membongkar berbagai mitos menyusui, dari larangan makan makanan tertentu hingga cara cepat kembali langsing.
Sebagai penutup, panitia membagikan paket sayuran segar kepada para peserta, simbol bahwa langkah menuju tubuh sehat dan ideal dimulai dari dapur rumah. Pesan dr. Marisa pun menggaung di ruang acara:
“Tubuh ibu adalah rumah pertama bagi bayi. Rawat dengan cinta, beri asupan terbaik, dan biarkan kesehatan menjadi prioritas.”
Editor: Tim Redaksi