EKONOMI & BISNISNASIONAL

Indonesia Mulai Antisipasi Serbuan Barang Impor dari Amerika Pasca Kesepakatan Tarif Baru

×

Indonesia Mulai Antisipasi Serbuan Barang Impor dari Amerika Pasca Kesepakatan Tarif Baru

Sebarkan artikel ini
Indonesia Mulai Antisipasi Serbuan Barang Impor dari Amerika Pasca Kesempatan Tarif Baru. (Foto: Kabarbisnis.com)

MITRABERITA.NET | Pemerintah Indonesia mulai mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi potensi masuknya produk-produk Amerika Serikat ke pasar dalam negeri, usai tercapainya kesepakatan tarif dagang nol persen antara Indonesia dan Amerika.

Kebijakan ini dianggap sebagai peluang, namun juga menimbulkan kekhawatiran akan serbuan barang impor yang bisa mengganggu kestabilan pasar lokal, terutama sektor UMKM.

Seperti dilansir Tirto.id, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan berbagai antisipasi sistematis.

“Kami dari Kementerian UMKM happy dan bangga melihat proses negosiasi ini. Tapi juga harus siap mengantisipasi serbuan barang impor. Dan hari ini, itu yang sedang kami lakukan,” ujarnya di Jakarta, Jumat 18 Juli 2025,

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kementerian UMKM telah mengaktifkan beberapa langkah penguatan fundamental. Pertama, pemerintah memberikan kemudahan dalam proses perizinan usaha mikro untuk mendorong pertumbuhan bisnis lokal yang lebih cepat dan efisien.

Kedua, peningkatan daya saing menjadi perhatian utama. Hal ini dilakukan melalui pelatihan kewirausahaan, digitalisasi bisnis, serta peningkatan kualitas produk UMKM agar mampu bersaing tidak hanya di pasar lokal, tapi juga internasional.

Ketiga, dari sisi pembiayaan, Kementerian UMKM memperluas akses modal usaha. Jika sebelumnya akses pembiayaan hanya terfokus pada bank milik negara, kini telah melibatkan bank swasta, perusahaan modal ventura, platform fintech, serta lembaga pembiayaan swasta.

“Kita tidak ingin UMKM kalah bersaing hanya karena keterbatasan akses modal. Oleh karena itu, pendanaan kita buka selebar mungkin, asal terukur dan bertanggung jawab,” ungkap Maman.

Selain mengantisipasi serbuan barang impor, pemerintah juga menaruh fokus pada pengembangan pasar UMKM, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kolaborasi dengan Kementerian Perdagangan dilakukan secara intensif untuk memperluas jaringan distribusi dan promosi produk-produk lokal.

“Kalau bicara akses pasar, kita tidak hanya melihat dari aspek ekspor saja. Akses pasar domestik itu juga cukup signifikan. Ini yang terus kita dorong bersama Kementerian Perdagangan,” jelasnya.

Langkah ini dinilai strategis di tengah kondisi perdagangan global yang dinamis. Terbukanya pasar ekspor dan peningkatan daya beli dalam negeri menjadi dua pilar utama dalam menjaga eksistensi UMKM di tengah tekanan global, termasuk dari kebijakan tarif negara mitra.

Kementerian UMKM juga mendorong pelaku usaha untuk tidak hanya bertahan, tetapi adaptif dan inovatif dalam merespons peluang serta ancaman global. Maman berharap UMKM mampu membaca tren pasar, memanfaatkan teknologi, serta terus meningkatkan kualitas produk dan layanan.

“Dunia usaha sekarang berubah cepat. Yang bisa bertahan bukan yang besar, tapi yang paling cepat beradaptasi. UMKM kita harus siap,” pungkasnya.

Dengan strategi ini, pemerintah optimistis UMKM tidak hanya akan mampu menghadapi persaingan dari produk-produk impor, tetapi juga menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional yang tangguh dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

Editor: Tim Redaksi

Media Online