Prajurit Kodam IM Ikut Bersihkan Makam Kesultanan di Aceh

Prajurit Kodam IM Ikut Bersihkan Makam Kesultanan di Aceh. Foto: Pendam IM

MITRABERITA.NET |  Dalam upaya melestarikan warisan sejarah Islam di Tanah Rencong, Prajurit TNI dari Koramil 01/Seulimeum Kodim 0101/KBA bersama masyarakat Gampong Beureunuet, Aceh Besar ikut melaksanakan kegiatan Meuseuraya (gotong royong) membersihkan kompleks makam peninggalan Kesultanan Samudera Pasai dan Lamuri di Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, pada Selasa 15 Juli 2025.

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.30 WIB ini menyasar dua titik utama, yaitu Kompleks Makam Tgk. Bak Ceuradi dan Kompleks Makam Tgk. Kayee Adang. Kedua lokasi ini diyakini sebagai tempat peristirahatan para ulama dan tokoh penyebar Islam awal di pesisir Aceh yang memiliki nilai sejarah.

Dipimpin Babinsa Kemukiman Lampanah, Serda Herwanto, kegiatan ini melibatkan aparatur gampong, tokoh masyarakat, serta warga sekitar. Turut hadir Geuchik Gampong Beureunuet Marzuki, Ketua Tuha Peut Abdul Majid, dan enam perangkat gampong lainnya, atas arahan Danramil 01/Seulimeum, Mayor Inf Juliwandri.

“Kita bersama-sama membersihkan semak-semak yang sudah sangat padat di sekitar makam, sekaligus membuka kembali akses menuju dua titik utama situs bersejarah ini. Ke depan, kita harapkan kawasan ini bisa menjadi tempat ziarah, edukasi, dan pelestarian budaya Islam di Aceh,” ujar Serda Herwanto, dikutip Rabu 16 Juli 2025.

Menurut Danramil 01/Seulimeum, Mayor Juliwandri, kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya dan religius. Ia menekankan pentingnya peran generasi saat ini dalam merawat peninggalan para ulama dan tokoh pejuang Islam.

“Situs sejarah ini adalah milik kita bersama. Di sini adalah para ulama, pendakwah, dan tokoh masyarakat pada zamannya. Sudah menjadi kewajiban kita untuk merawatnya agar tetap lestari dan dapat diwariskan kepada anak cucu kita,” kata Mayor Juliwandri.

Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Inspektur Daerah Militer Iskandar Muda (Irdam IM) Brigjen TNI Yudi Yulistyanto bersama Tim Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) yang sebelumnya menggelar Ekspedisi Kawasan Maritim Lamuri–Pedir.

Dalam tahap awal, fokus kegiatan adalah mengangkat sampah organik, menebas tanaman liar, dan membuka akses jalan yang selama ini tertutup vegetasi. Antusiasme warga menunjukkan tumbuhnya kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian sejarah.

Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Ia menyebut kegiatan gotong royong semacam ini sebagai bentuk nyata pengabdian TNI kepada rakyat.

“Saya sangat mengapresiasi langkah Koramil 01/Seulimeum, Kodim 0101/KBA bersama masyarakat dalam melestarikan situs sejarah Islam ini. Inilah bentuk nyata pengabdian TNI kepada rakyat, tidak hanya dalam aspek pertahanan, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai warisan leluhur yang menjadi bagian penting dari identitas bangsa,” ujar Pangdam IM.

Mayjen TNI Niko Fahrizal juga mengatakan pelestarian situs sejarah tidak boleh berhenti di satu tempat. Ia berharap gerakan seperti ini bisa menyebar ke daerah-daerah lain di Aceh dan dijadikan model kolaborasi antara TNI, pemerintah desa, lembaga budaya, dan masyarakat luas.

“Kodam Iskandar Muda akan selalu peduli terhadap berbagai persoalan dan kesulitan masyarakat. Ini merupakan implementasi dari salah satu butir Delapan Wajib TNI, yaitu mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya,” pungkasnya.

Editor: Tim Redaksi