GLOBAL

Houthi Yaman Hancurkan Kapal Pendukung Israel yang Melintas di Laut Merah

×

Houthi Yaman Hancurkan Kapal Pendukung Israel yang Melintas di Laut Merah

Sebarkan artikel ini
Houthi Yaman Hancurkan Kapal Pendukung Israel yang Melintas di Laut Merah. Foto: Houthi Military Media/Handout via REUTERS

MITRABERITA.NET | Serangan mematikan kembali mengguncang jalur pelayaran strategis Laut Merah. Sebuah kapal kargo berbendera Liberia, Eternity C, dihantam serangan maut yang diduga kuat dilancarkan kelompok Houthi Yaman pada Senin 7 Juli 2025.

Serangan itu mengakibatkan dua awak kapal terluka parah dan dua lainnya hilang, yang terjadi sekitar 50 mil laut dari Pelabuhan Hodeidah, wilayah yang sejak akhir 2024 telah menjadi titik panas akibat meningkatnya aksi militer Houthi terhadap pelayaran komersial.

Kelompok bersenjata yang didukung Iran tersebut secara terang-terangan menyasar kapal-kapal yang dianggap berafiliasi atau mendukung Israel, sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Menurut perusahaan pengelola kapal, Cosmoship Management, kapal Eternity C mengangkut 22 awak, 21 di antaranya warga negara Filipina dan satu lainnya asal Rusia.

Dalam pernyataan kepada Reuters, juru bicara perusahaan menyebut kapal mengalami kerusakan berat pada anjungan dan kehilangan komunikasi total akibat serangan drone.

“Dua awak terluka parah dan dua lainnya masih dinyatakan hilang,” kata juru bicara tersebut, dikutip dari The Guardian.

Pihak Operation Aspides, misi Uni Eropa yang bertugas menjaga keamanan pelayaran di Laut Merah, mengonfirmasi Eternity C dihantam drone laut serta diserang empat kapal cepat yang membawa peluncur granat berpeluncur roket (RPG).

Kapal tersebut tidak meminta pengawalan atau perlindungan dari pasukan koalisi laut sebelum insiden terjadi, dan saat ini dilaporkan hanyut tanpa kendali. Belum ada klaim tanggung jawab resmi, namun pola serangan disebut sangat mirip dengan taktik militer Houthi.

Serangan ini hanya berselang beberapa jam setelah Houthi mengklaim telah menenggelamkan kapal dagang lain, MV Magic Seas, yang juga berbendera Liberia dan dikelola perusahaan asal Yunani. Kapal tersebut tengah berlayar dari Tiongkok menuju Turki, mengangkut kargo besi dan pupuk.

Serangan terhadap Magic Seas dilakukan menggunakan delapan kapal cepat, rudal, granat berpeluncur roket, serta empat kendaraan permukaan nirawak (USV).

Akibat kerusakan parah, seluruh 19 awak kapal terpaksa mengevakuasi diri dan berhasil diselamatkan oleh kapal lain yang melintas. Mereka kini telah tiba dengan selamat di Djibouti.

Meski Houthi mengklaim kapal tersebut tenggelam, pihak operator, Stem Shipping, menyatakan belum ada bukti independen yang mengonfirmasi hal tersebut.

Laporan dari awak kapal menyebutkan adanya kebakaran, kerusakan pada ruang mesin, serta pemadaman total sistem kelistrikan kapal. Pihak Operation Aspides juga mengeluarkan peringatan akan potensi ledakan besar dari dalam kapal Magic Seas akibat kerusakan struktur dalam.

Sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, kelompok Houthi secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Palestina dan menjadikan kapal-kapal yang dianggap memiliki koneksi dengan Israel sebagai target.

Israel juga kerap meluncurkan serangan udara terhadap Houthi di Yaman. Terbaru, pada Senin lalu, Israel kembali melakukan serangan udara ke wilayah yang dikuasai Houthi, serangan pertama dalam sebulan terakhir.

Situasi ini menambah eskalasi ketegangan di kawasan dan mengancam stabilitas jalur pelayaran internasional yang sangat penting bagi perdagangan global.

Editor: Tim Redaksi

Media Online