Harga Batu Bara Rontok!

Harga Batu Bara Rontok. Foto: Ilustrasi - kapal pengangkut batu bara

MITRABERITA.NET | Harga Batu Bara global tergelincir tajam pada perdagangan Selasa 3 Juni 2025, yang dipicu oleh tekanan berat dari pasar domestik China serta lonjakan produksi di India.

Harga batu bara termal China bahkan merosot ke titik terendah sejak Maret 2021, memperkuat sentimen negatif di pasar energi global. Harga batu bara Newcastle kontrak Juni 2025 turun US$ 1,1 menjadi US$ 104,25 per ton.

Untuk kontrak Juli 2025, harga melemah US$ 0,5 ke posisi US$ 107 per ton, sementara kontrak Agustus 2025 juga terkoreksi US$ 0,5 menjadi US$ 108,75 per ton.

Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam kontrak Juni justru naik tipis US$ 0,5 ke US$ 97,15 per ton. Namun kontrak Juli turun US$ 0,1 menjadi US$ 96,6, dan Agustus juga melemah US$ 0,05 ke US$ 96,85 per ton.

Mengutip laporan BigMint, harga batu bara termal di China anjlok ke titik terendah dalam lebih dari empat tahun akibat lemahnya permintaan serta kelebihan pasokan yang semakin parah.

Data dari Mysteel Global mencatat harga batu bara kalori 5.500 kcal/kg di pelabuhan transfer utara China turun menjadi 620 Yuan per ton (sekitar US$ 86,2) per 29 Mei 2025.

Angka ini turun 40 Yuan dari awal bulan dan merosot 260 Yuan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Pasar sebelumnya berharap ada pemulihan menjelang musim panas, tetapi permintaan dari sektor pembangkit listrik tetap lesu,” tulis Mysteel dalam laporannya.

Tingginya stok batu bara di pelabuhan dan pembangkit listrik menambah tekanan. Asosiasi Batu Bara Nasional China memproyeksikan produksi domestik tahun ini naik 5%, jauh melebihi proyeksi pertumbuhan permintaan yang hanya 1,5–2%.

Margin keuntungan produsen batu bara juga tergerus, dengan data menunjukkan penyusutan hingga 49% pada periode Januari–April 2025. Para penambang pun diprediksi akan terus membanjiri pasar untuk mempertahankan operasional mereka.

Selain itu, kenaikan kapasitas energi terbarukan serta kontrak jangka panjang ikut memperlemah pasar spot. Harga pun cenderung stagnan dengan ruang kenaikan yang sangat terbatas.

Tekanan terhadap harga batu bara global kian kuat setelah India melaporkan kenaikan produksi sebesar 3% menjadi 86,24 juta ton pada Mei 2025.

Produksi dari tambang captive dan komersial juga meningkat tajam dari 13,83 juta ton menjadi 16,93 juta ton.

Stok batu bara di India juga membengkak, dengan data Kementerian Batu Bara menunjukkan peningkatan 29% menjadi 122,69 juta ton hingga akhir Maret 2025.

“Pemerintah India berkomitmen menjaga stabilitas pasokan, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat pertumbuhan sektor energi domestik,” tulis Kementerian Batu Bara India dalam keterangannya.

Dengan suplai global yang melimpah dan permintaan yang belum pulih signifikan, prospek harga dalam jangka pendek diperkirakan tetap berada dalam tekanan.

Sumber: Investor.id | Editor: Redaksi