GLOBAL

Yaman Minta Dunia Internasional Bertanggung Jawab atas Serangan Tercela Israel ke Negaranya

×

Yaman Minta Dunia Internasional Bertanggung Jawab atas Serangan Tercela Israel ke Negaranya

Sebarkan artikel ini
Yaman Minta Dunia Internasional Bertanggung Jawab atas Serangan Tercela Israel ke Negaranya. Foto: Tangkapan Layar Video Reuters

MITRABERITA.NET |Pemerintah Yaman menyerukan tanggapan global yang tegas setelah serangan udara Israel menghancurkan Bandara Internasional Sanaa dan memutus akses vital bagi ribuan warga sipil.

Dalam pernyataan resminya, otoritas Yaman menyebut serangan tersebut sebagai “kejahatan tercela” dan menuntut pertanggungjawaban penuh dari komunitas internasional, termasuk PBB dan Dewan Keamanan.

Serangan udara Israel yang terjadi pada Rabu 28 Mei 2025 itu telah menghancurkan satu-satunya pesawat komersial milik Yemenia Airways yang masih beroperasi di bandara tersebut.

Lebih dari itu, akibatnya serangan tersebut 800 jamaah haji asal Yaman yang tengah bersiap berangkat ke Tanah Suci Makkah dipastikan gagal menunaikan ibadah haji tahun ini.

Direktur Jenderal Bandara Internasional Sanaa, Khaled Al-Shaif, membenarkan bahwa agresi terbaru Israel yang menargetkan bandara tersebut menghancurkan pesawat pengangkut jamaah haji.

Ia juga menegaskan bahwa pemboman itu menghalangi ribuan pasien yang sangat bergantung pada penerbangan medis ke luar negeri untuk perawatan.

“Serangan itu terjadi ketika sekelompok jamaah sedang bersiap untuk berangkat,” ujar Al-Shaif dalam keterangan yang disiarkan oleh Almayadeen, Kamis 29 Mei 2025.

Ia menambahkan bahwa serangan tersebut menyebabkan penghentian total lalu lintas udara dari dan ke Sanaa.

Dalam catatannya, Al-Shaif mengungkap bahwa pesawat Yemenia Airways yang dihancurkan dalam serangan ini adalah satu-satunya armada yang mengoperasikan tiga penerbangan sipil harian. Total sudah delapan pesawat sipil yang dihancurkan sejak awal agresi Israel ke Yaman.

Serangan tersebut juga datang pada saat yang sangat kritis, ketika Bandara Sanaa baru saja kembali beroperasi secara terbatas setelah bertahun-tahun lumpuh akibat konflik.

Penerbangan antara Sanaa dan Amman, Yordania, yang sempat menjadi harapan baru bagi banyak pasien dan pelancong sipil, kini terhenti total.

Pemerintah di Sanaa menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan “pelanggaran berat dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsipnya.”

Mereka mengecam keras serangan terhadap infrastruktur sipil dan meminta dunia internasional untuk menghentikan impunitas Israel yang dinilai telah berulang kali melanggar kedaulatan negara lain.

“Yaman memiliki hak yang sah untuk membela rakyat dan wilayahnya dari segala agresi eksternal yang melanggar kedaulatannya,” tegasnya dalam pernyataan resmi pemerintah.

Serangan pada 6 Mei lalu yang menghantam bandara dengan 30 serangan udara telah merusak terminal, pesawat sipil, dan landasan pacu.

Kini, agresi lanjutan ini tidak hanya memicu penderitaan kemanusiaan yang lebih luas, tetapi juga mengancam jalur evakuasi medis dan distribusi bantuan penting bagi warga sipil.

Pengamat menyebut pola penargetan berulang terhadap fasilitas sipil seperti bandara sebagai strategi destruktif yang bertujuan melumpuhkan Yaman dari dalam.

Tindakan itu mengganggu jalur kemanusiaan, memutus akses kesehatan, serta memperparah krisis ekonomi dan sosial yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Nah, apakah lembaga internasional akan tetap bungkam, ataukah akhirnya akan berdiri untuk menghentikan siklus kekerasan dan melindungi hak-hak dasar warga sipil Yaman yang semakin terdesak?

Editor: Tim Redaksi

Media Online