MITRABERITA.NET | Banyak yang bicara soal kemerdekaan Palestina. Pembicaraan itu telah berlangsung puluh tahun.
Tapi, di balik pembicaraan itu, belum ada aksi nyata dari negara negara yang kerap mengutuk kebiadaban Israel lewat media massa.
Hingga saat ini, Israel masih terus membantai warga Palestina, sementara para pemimpin negara yang selama ini mengutuk kebiadaban Israel sekedar omon-omon.
Terbaru, menurut laporan dari kantor berita Anadolu, tentara Israel kembali melancarkan serangan terhadap warga sipil Gaza.
Beberapa sumber medis mengatakan, bahkan pasukan Zionis mengincar ambulans di Kota Jabalia, termasuk menyerang petugas medis serta fasilitas kesehatan.
100 orang dilaporkan meninggal dalam serangan yang dilakukan tentara zionis di Gaza Utara, pada Jumat 16 Mei 2025 dini hari.
Dikutip INews.id, pasukan Israel juga mengebom lebih dari 11 rumah berpenghuni.
Dan, sehari sebelumnya tentara Israel membunuh 43 orang di Gaza. Para korban berada di Kota Gaza dan Deir Al Balah.
Lebih dari 20 orang meninggal dalam serangan terhadap bangunan tempat tinggal di Khan Yunis, Gaza Selatan.
Serangan juga dilakukan terhadap target di pinggiran kota. Sementara itu Kota Rafah menjadi target penembakan artileri.
Setidaknya, menurut laporan, 53.000 orang lebih telah meninggal dunia sejak zionis Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023.
Sempat terjadi gencatan senjata. Tapi kemudian, Israel melanjutkan serangan ke Gaza pada 18 Maret menandai runtuhnya gencatan senjata tahap pertama yang berlangsung sejak 19 Januari.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, lebih dari 2.700 orang meninggal dan lebih dari 7.800 orang lainnya terluka.
Kondisi tersebut diperparah karena Israel melarang masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret, yang menyebabkan ratusan ribu warga Gaza mengalami kelaparan.
Sumber: INews.id