PERISTIWA

BNNP Aceh Gelar Operasi Pemulihan Gampong Narkoba di Lampulo, 18 Warga Diperiksa

×

BNNP Aceh Gelar Operasi Pemulihan Gampong Narkoba di Lampulo, 18 Warga Diperiksa

Sebarkan artikel ini
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh melaksanakan Operasi Pemulihan Gampong Narkoba di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, pada Jumat 7 November 2025. Foto: Dok. BNNP Aceh

MITRABERITA.NET | Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh melaksanakan Operasi Pemulihan Gampong Narkoba di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, pada Jumat 7 November 2025.

Kegiatan itu dipimpin langsung Plt Kepala BNNP Aceh, Hasnanda Putra, bersama Kabid Pemberantasan Kombes Hairajadi, dan didukung personel gabungan dari Polda Aceh, Polresta Banda Aceh, TNI, Satpol PP-WH Aceh.

Operasi ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memulihkan kawasan rawan narkoba dan memperkuat program Gampong Bersinar (Bersih Narkoba) di Aceh.

Gampong Lampulo menjadi fokus utama karena termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap peredaran narkotika. Letaknya yang strategis di pesisir dan dekat pelabuhan membuat daerah ini rawan dimanfaatkan jaringan pengedar sebagai jalur distribusi barang haram tersebut.

Menurut pemetaan BNNP Aceh, Lampulo dikategorikan sebagai zona merah, dengan banyaknya laporan masyarakat terkait aktivitas penyalahgunaan narkoba di kawasan tersebut.

Operasi dimulai dengan apel gabungan di kantor keuchik Lampulo. Tim kemudian menyisir sejumlah titik rawan, termasuk pelabuhan, rumah warga, warung kopi, dan lokasi berkumpul masyarakat.

Dari hasil kegiatan, 18 orang terjaring pemeriksaan urine dengan hasil, 5 orang positif sabu, 6 orang positif ganja dan sabu, dan 7 orang negatif. Seluruh warga yang terindikasi positif langsung menjalani asesmen lanjutan di Klinik Pratama BNNP Aceh.

Berdasarkan hasil asesmen, 11 orang direkomendasikan menjalani rehabilitasi rawat jalan, sementara tidak ada yang direkomendasikan untuk rawat inap.

Plt Kepala BNNP Aceh Hasnanda Putra menegaskan bahwa operasi ini tidak hanya bersifat represif, tetapi lebih mengedepankan pendekatan humanis dan pemulihan sosial.

“Operasi ini bukan semata-mata untuk menangkap, tetapi untuk menyelamatkan. Kami ingin masyarakat Lampulo terbebas dari pengaruh narkoba dan memiliki kesempatan untuk pulih,” ujar Hasnanda.

Sementara itu, Kombes Hairajadi menambahkan bahwa keberhasilan operasi ini adalah hasil sinergi lintas instansi.

“BNNP Aceh tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan TNI, Polri, Satpol PP, WH, dan masyarakat sangat penting. Kami ingin Lampulo menjadi contoh gampong yang bangkit dari jerat narkoba,” tegasnya.

Operasi ini disambut positif oleh pemerintah gampong dan tokoh masyarakat Lampulo. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut agar generasi muda terlindungi dari bahaya narkotika.

Selain pemeriksaan dan asesmen, BNNP Aceh juga melakukan sosialisasi dan edukasi bahaya narkoba, serta mengajak warga untuk aktif melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan di lingkungannya.

Sebagai bagian dari rencana tindak lanjut, BNNP Aceh menyiapkan beberapa langkah strategis, antara lain melakukan pemantauan dan pendampingan rehabilitasi pasca kegiatan, penguatan peran masyarakat dalam P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba).

Pihaknya juga akan melakukan pelatihan kader anti-narkoba dan pemberdayaan ekonomi warga, dan melaksanakan pengembangan Gampong Bersinar di Lampulo sebagai model pemulihan berbasis masyarakat.

“Kami ingin Aceh menjadi daerah yang sehat, aman, dan produktif. Melalui pendekatan rehabilitatif dan kolaboratif, kami yakin upaya ini membawa perubahan nyata,” tutup Hasnanda.

Editor: Redaksi

Media Online